Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Pesonna Hotel Pekalongan: Hotel berkonsep halal di tengah Kota Pekalongan

Gambar
   Berkunjung ke Pekalongan ngga pernah cukup kalau hanya dihabiskan satu hari, rasanya pasti masih ada aja yang kurang. Nah, pasti butuh menginap kalau berkunjung ke Pekalongan, ini nih salah satu hotel di Pekalongan yang recomended, Pesonna Hotel Pekalongan. Pesonna hotel Pekalongan yang mengusung konsep halal dan lifestyle ini berada di tengah Kota Pekalongan, masih di area Alun-Alun Kota Pekalongan yang menjadi titik keramaian warga Pekalongan. Hotel berkonsep halal ini berbeda dengan hotel syari’ah ternyata. Seperti apa hotel berkonsep halal ini?     Terlihat dari luar, bangunan hotel yang berdesain modern dengan warna netral. Di muka bangunan hotel terdapat secondary skin bermotif batik kawung juga, nah branding Pekalongan sebagai Kota Batik melekat di salah satu Hotel Pekalongan ini nih. Masuk di ruang lobby disambut suasana yang syahdu mengusung konsep kekinian dipadu dengan budaya, yang mana di lobby tersebut secondary skin masih bermotif batik, dan terdapat gamelan besar

Hatiku Senang, Pikiranku Tenang di Hotel Puri Asri Magelang

Gambar
   Sejuk nan asri sesuai nama Hotel yang terletak di tengah kota Magelang ini.  Libur kemerdekaan kemarin aku berkesempatan untuk menikmati keindahan hotel Puri Asri ini. Aku terlalu semangat liburanku kali ini karena pas searching di google “hotel Puri Asri Magelang” muncullah foto-foto yang ciamik bangett lah pokoknya bikin aku ngga sabar buat staycation disana. Aku nggak solo travelling kali ini, karena bareng temen-temen travel blogger yang keren abessssst yang. Makin ngga sabar waktu itu buat trip bareng mereka, dah kebayang keseruannya pokoknya haha. Baru sampe Puri Asri aja dah bahagia gituu kita    Aku dan temen-temen berangkat dari Semarang menuju Magelang di kamis siang jam 1 lah ya pas panas-panasnya pokoknya dan sampe Magelang jam 4. Cukup lama perjalanan karena mampir isi bensin buat perut dulu, laper itu bikin bego nan oleng soalnya haha. Nah, sesampainya di Hotel Puri Asri Magelang ini disambut dengan bangunan lobby yang megah dan kesejukan di sekitar lobby hot

Jetayu Car Free Night, Atraksi wisata yang digelar bulanan di Pekalongan.

Gambar
    Jetayu Car Free Night ini merupakan salah satu atraksi wisata di Pekalongan yang diadakan rutin setiap bulan. Atraksi wisata sendiri adalah segala hal yang membuat wisatawan tertarik, memberikan kesenangan dan pengalaman yang menarik bagi pengunjung yang menikmati acara.    Event Jetayu Car Free night ini merupakan sebuah event yang menyuguhkan hiburan dari yang tradisional hingga modern, stand-stand kuliner khas atau kuliner jaman now, pameran batik, dan fashion show. Event ini digelar dengan tujuan selain meningkatkan kunjungan wisatawan di Pekalongan dan memberikan hiburan kepada wisatawan ataupun masyarakat Pekalongan, event ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga dengan memberikan kesempatan untuk mempromosikan usaha nya dalam event tersebut. Sambutan Walikota Pekalongan dalam acara Jatayu Car Free Night 5, Juli 2018    Walikota Pekalongan sangat mendukung dengan adanya atraksi wisata yang digelar tiap bulannya, kegiatan yang positif dan menarik ini bel

10 kuliner khas Pekalongan yang wajib kamu coba dan pastinya bikin nagih.

Gambar
   Pekalongan yang selama ini identik dengan julukan Kota Batik. Namun selain kerajinan batiknya yang indah dan sudah mendunia, Pekalongan punya beragam kuliner khas yang menggoda selera. Yuk simak beberapa kuliner khas Pekalongan yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Kota Batik ini, sekali nyicip pasti mau lagi dan lagi karena kuliner khas Pekalongan memiliki cita rasa tersendiri yang menggugah selera hihi. 1. Garang Asem   Mengunjungi kota batik Pekalongan belum sah jika belum mencicipi masakan khas sekitar, yakni garang asem. Garang asem sendiri sebenarnya adalah daging sapi yang disajikan dengan kuah yang kaya akan bumbu dapur. Ketika dicicipi, rasa gurih bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, kluwek dan laos menyatu dengan sempurna. Ditambah lagi kelembutan daging sapi yang direbus terlebih dahulu sebelum dibumbui menambah cita rasa makanan ini. Yang membuat garang asem Pekalongan ini berbeda lainnya adalah kuahnya yang tidak menggunakan santan. Warnanya agak kecokelatan

Menyaksikan langsung ruwatan rambut gimbal dalam acara Dieng Culture Festival IX 2018

Gambar
    Ada sebuah fenomena yang ada di masyarakat dataran tinggi Dieng yang sangat unik, yaitu adanya anak-anak yang berambut gimbal. Sebutan untuk anak berambut gimbal di Dieng yaitu anak bajang. Anak-anak berambut gimbal di Dieng ini bukan disebabkan karena jarang mandi, tidak pernah keramas, ataupun disengaja berambut gimbal ala anak punk. Salah satu anak bajang yang mengikuti ruwatan rambut gimbal Menurut masyarakat Dieng, anak-anak berambut gimbal ini merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete yang merupakan salah seorang punggawa pada masa Mataram Islam sekitar abad ke-14. Ketika tiba di dataran tinggi Dieng, Kyai Kolo Dete dan istrinya ini mendapat wahyu dari Ratu Pantai Selatan dan ditugaskan untuk membawa masyarakat Dieng menuju kesejahteraan. Tolak ukur sejahteranya masyarakat Dieng ditandai dengan keberadaan anak-anak berambut gimbal di kawasan Dieng ini. Anak bajang ini tidak hanya anak-anak yang tinggal di kawasan Dieng, tetapi anak yang memiliki darah keturunan Dieng.