Keseruan Famtrip Festival Kalipucang Wetan 2019

-
  

 Weekend kali ini aku berkesempatan hadir acara Famtrip bareng Genpi dan Blogger Jateng di Batang.  Acara ini diselenggarakan oleh Genpi Batang dalam hal ini bekerja sama dengan panitia Festivak Kalipucang Wetan 2019. Famtrip ini dalam rangka memeriahkan Festival Kalipucang Wetan 2019. Acara festival tersebut berlangsung sejak tanggal 22 Oktober 2019 hingga 26 Oktober 2019. 
  Selain diikuti oleh komunitas Genpi se-Jateng dan Blogger Jateng, peserta Fatrip Festival Kalipucang 2019 yang berlangsung dari tanggal 25-26 Oktober 2019 ini juga diikuti perwakilan Duta Wisata Kab. Batang. Tujuan utama Famtrip yang berbentuk One Day Tour ini adalah mempromosikan event dan potensi wisata di Kabupaten Batang pada umumnya dan wisata         Kampung Batik Rifa'iyah pada khususnya.
Rangkaian kegiatan Famtrip ini dimulai dengan registrasi peserta pada tanggal 25 Oktober siang, bertempat di Galeri Batik Rifa'iyah. Setelah mendaftar ulang, peserta mendapatkan goodybag berisi  topi, brosur-brosur wisata dan tak ketinggalan pengenalan produk dan marcendise lain dari Kalipucang Wetan ini.            Setelah registrasi peserta beristirahat sembari ngobrol-ngobrol dan saling mengenal satu dengan yang lain. Acara yang pertama diselenggarakan dalam kegiatan Famtrip ini yaitu workshop fotografi dengan tema 'foto cantik konten menarik' oleh Bapak Bambang Sutiyoso yang kerap disapa Bangyos. 
Workshop fotografi oleh @bangyoss007

 Selesai mengikuti workshop yang menarik itu peserta menuju ke homestay untuk ishoma dan dilanjutkan dengan mengunjungi acara pentas tari dan musik dan juga pasar jajan batikan yang merupakan rangkaian acara dari Festival Kalipucang Wetan 2019. Sesampainya di venue utama festival kalipucang wetan ini kami disambut oleh tarian-tarian tradisional oleh pelajar dan pemuda kalipucang wetan. Seru banget sih nikmatin malam itu di festival kalipucang wetan bareng temen-temen komunitas sampai larut malam. 
Penampilan di Festival Kalipucang Wetan 2019

 Famtrip masih berlanjut sampai hari kedua dengan agenda awal yaitu berkunjung ke rumah Bapak Ilham yang merupakan salah satu pengrajin rebana di desa kalipucang wetan. Untuk pengrajin rebana sendiri di Batang hanya ada di kampung kalipucang wetan. Bapak Ilham yang merupakan generasi ketiga dari pengrajin rebana yang ada di desa Kaliipucang Wetan ini tiap harinya selalu dapat pesanan rebana dari luar kota bahkan luar pulau. Seru banget lho bisa denger cerita pengalaman bapak Ilham selama ia menjadi pengrajin rebana ini, sampai melihat proses produksi rebana. Ternyata gak semudah yang aku kira, penuh kesabaran dan ketelitian untuk dapat hasil yang bagus dan memuaskan pelanggan. 
Bapak Ilham pengrajin rebana di kampung batik rifa'iyah

  Setelah selesai mengunjungi pengrajin rebana yang ada di desa Kalipucang Wetan ini, kami menuju ke venue Festival Kalipucang Wetan 2019 untuk mengikuti acara perayaan batik Rifa'iyah II dengan rangkaian kegiatan yang salah satunya yaitu nglowongi batik rifa'iyah. Batik rifa'iyah ini merupakan batik khas Kabupaten Batang yang sejarah dan keunikannya luar biasa. 

  Batik Rifa'iyah adalah batik yang diajarkan oleh Kiai Rifa’i. Makanya dinamakan batik Rifaiyah untuk menghormati sang guru yang mengajarkan agama Islam sambil membatik. Pembatik rifa'iyah ini membatik sambil melantunkan sholawat, konon katanya agar perempuan tidak hanya bekerja saja tapi sekaligus beribadah melalui lantunan sholawat. Kebiasaan tersebut masih sama sampe pembatik rifaiyah hingga sekarang.
Nglowongi batik rifa'iyah

  Selesai acara nglowongi di festival kalipucang wetan ini dilanjutkan dengan ngobrol bareng batik rifa'iyah bersama beberapa narasumber dari pegiat batik dan ahli batik yang ada di Pekalongan, Yogyakarta, dan pembatik rifa'iyah sendiri. 
  Acara seru seperti ini diadakan setiap tahun  karena merupakan Calender Of Event (COE) Kabupaten Batang. Jadi buat kalian yang pengen nikmati keseruan festival kalipucang wetan bisalah dateng tahun depan di bulan yang sama yaitu bulan Oktober. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie So Makanan khas Krapyak, Pekalongan

-
Gambar
Mie so, salah satu makanan khas Pekalongan. Terdengar asing ya ditelinga kata-kata mie so ini. Awalnya aku ngira mie so itu mi bakso udah gitu aja. Ternyata bukan hanya mi bakso. Mie so itu makanan khas Pekalongan khususnya daerah Krapyak. Apasih mie so? Yuhuuu aku jelasin sejarah singkat mie so khas Krapyak ini. Mie so itu singkatan dari Mie kulit So, maksudnya mie bakso dengan tambahan kulit so hehe. Mie so ini sudah ada sejak jaman nenek moyang, dan jaman dulu mie so hanya disajikan untuk tamu-tamu yang berkunjung ke rumah warga Krapyak ketika Syawalan dan Sya'banan. Dan, mulai tahun 1990an sebagian warga Krapyak mulai berjualan didepan rumah mereka. Mie so pada waktu itu isinya mie, krupuk mie, dan kulit so yang dikuahi saja tanpa ada tambahan topping yang lain, dan masih dengan harga 100 rupiah. Jadiii, ternyata makanan yang sedang kekinian ini sudah ada sejak aku belum lahir, mantappp yaa. Mie so ini sekilas hampir sama dengan bakso biasa, tapi yang bikin mie so ini berbeda
Baca selengkapnya

10 kuliner khas Pekalongan yang wajib kamu coba dan pastinya bikin nagih.

-
Gambar
   Pekalongan yang selama ini identik dengan julukan Kota Batik. Namun selain kerajinan batiknya yang indah dan sudah mendunia, Pekalongan punya beragam kuliner khas yang menggoda selera. Yuk simak beberapa kuliner khas Pekalongan yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Kota Batik ini, sekali nyicip pasti mau lagi dan lagi karena kuliner khas Pekalongan memiliki cita rasa tersendiri yang menggugah selera hihi. 1. Garang Asem   Mengunjungi kota batik Pekalongan belum sah jika belum mencicipi masakan khas sekitar, yakni garang asem. Garang asem sendiri sebenarnya adalah daging sapi yang disajikan dengan kuah yang kaya akan bumbu dapur. Ketika dicicipi, rasa gurih bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, kluwek dan laos menyatu dengan sempurna. Ditambah lagi kelembutan daging sapi yang direbus terlebih dahulu sebelum dibumbui menambah cita rasa makanan ini. Yang membuat garang asem Pekalongan ini berbeda lainnya adalah kuahnya yang tidak menggunakan santan. Warnanya agak kecokelatan
Baca selengkapnya

Hatiku Senang, Pikiranku Tenang di Hotel Puri Asri Magelang

-
Gambar
   Sejuk nan asri sesuai nama Hotel yang terletak di tengah kota Magelang ini.  Libur kemerdekaan kemarin aku berkesempatan untuk menikmati keindahan hotel Puri Asri ini. Aku terlalu semangat liburanku kali ini karena pas searching di google “hotel Puri Asri Magelang” muncullah foto-foto yang ciamik bangett lah pokoknya bikin aku ngga sabar buat staycation disana. Aku nggak solo travelling kali ini, karena bareng temen-temen travel blogger yang keren abessssst yang. Makin ngga sabar waktu itu buat trip bareng mereka, dah kebayang keseruannya pokoknya haha. Baru sampe Puri Asri aja dah bahagia gituu kita    Aku dan temen-temen berangkat dari Semarang menuju Magelang di kamis siang jam 1 lah ya pas panas-panasnya pokoknya dan sampe Magelang jam 4. Cukup lama perjalanan karena mampir isi bensin buat perut dulu, laper itu bikin bego nan oleng soalnya haha. Nah, sesampainya di Hotel Puri Asri Magelang ini disambut dengan bangunan lobby yang megah dan kesejukan di sekitar lobby hot
Baca selengkapnya