Menyaksikan langsung ruwatan rambut gimbal dalam acara Dieng Culture Festival IX 2018



    Ada sebuah fenomena yang ada di masyarakat dataran tinggi Dieng yang sangat unik, yaitu adanya anak-anak yang berambut gimbal. Sebutan untuk anak berambut gimbal di Dieng yaitu anak bajang. Anak-anak berambut gimbal di Dieng ini bukan disebabkan karena jarang mandi, tidak pernah keramas, ataupun disengaja berambut gimbal ala anak punk.
Salah satu anak bajang yang mengikuti ruwatan rambut gimbal
Menurut masyarakat Dieng, anak-anak berambut gimbal ini merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete yang merupakan salah seorang punggawa pada masa Mataram Islam sekitar abad ke-14. Ketika tiba di dataran tinggi Dieng, Kyai Kolo Dete dan istrinya ini mendapat wahyu dari Ratu Pantai Selatan dan ditugaskan untuk membawa masyarakat Dieng menuju kesejahteraan. Tolak ukur sejahteranya masyarakat Dieng ditandai dengan keberadaan anak-anak berambut gimbal di kawasan Dieng ini. Anak bajang ini tidak hanya anak-anak yang tinggal di kawasan Dieng, tetapi anak yang memiliki darah keturunan Dieng.
   Tumbuhnya rambut gimbal pada anak bajang ini bukan dari bawaan kahir, melainkan ketika usia anak beberapa bulan hingga beranjak 3 tahun. Munculnya rambut gimbal pada anak bajang ini ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari, mengigau saat tidur, dan ketika suhu tubuh anak tadi normal bersamaan dengan tumbuhnya rambut gimbal di kepala si anak.  Rambut gimbal akan tumbuh semakin lebat seiring waktu. Rambut gimbal anak bajang ini akan dipotong dalam prosesi khusus atau disebut ruwatan. Dalam prosesi ruwatan rambut gimbal itu pemotongan rambut gimbal harus atas dasar kemauan si anak bajang.

Pelaksanaan upacara ruwatan rambut gimbal
   Upacara ruwatan rambut gimbal ini merupakan tradisi rutin tiap tahunnya yang diadakan di Dieng. Acara tahunan yang cukup terkenal hingga mancanegara ini yang bikin aku penasaran bagaimana prosesi acara ini. Dari beberapa tahun dilaksanakannya tradisi ini yang dikemas dalam acara Dieng Culture Festival, aku belum berkesempatan menyaksikan secara langsungnya bahkan hanya mupeng aja lihat update an teman-teman di media sosial yang turut hadir di acara keren itu. Bahagia banget sih tahun ini bisa berkesempatan menyaksikan rangkaian acara Dieng Culture Festival, termasuk menyaksikan langsung upacara ruwatan rambut gimbal.
Upacara ruwatan rambut gimbal dilangsungkan setelah anak bajang dipenuhi permintaannya oleh orangtua, permintaan anak bajang ini unik memang. Menurut masyarakat jika permintaan anak bajang belum terpenuhi, si anak akan jatuh sakit bahkan berujung pada musibah. Upacara ruwatan rambut gimbal tahun ini ini dilaksanakan pada hari terakhir acara Dieng Culture Festival IX 2018 yaitu hari minggu, 5 Agustus 2018. Upacara ruwatan rambut gimbal yang bertempat di Candi Arjuna, Dieng ini diawali dengan kirab ruwatan rambut gimbal menuju ke Kompleks Candi Arjuna lengkap dengan permintaan dari anak bajang yang akan dicukur rambut gimbalnya.
Proses kirab ruwatan rambut gimbal

Tahun ini ada 12 anak bajang yang mengikuti ruwatan rambut gimbal. 12 anak bajang tahun ini semuanya perempuan dan tidak semuanya berasal dari Dieng lho, ada salah satu yang berasal dari Cikampek.
12 anak bajang yang mengikuti ruwatan rambut gimbal
(Sumber foto Gus wahid)

Saya sempat bertanya-tanya “dipilih berdasarkan apakah anak-anak bajang yang hendak mengikuti ruwatan rambu gimbal ini?” dan akhirnya terjawab oleh salah satu warga Dieng yang mengatakan bahwa untuk mengikuti ruwatan potong rambut gimbal ini harus sesuai permintaan anak bajang, jika anak bajang sudah meminta untuk dipotong rambut gimbalnya dan menyampaikan permintaannya serta orangtua sudah dapat memenuhi permintaannya maka bisa ikut dalam ruwatan potong rambut gimbal ini, jika belum bisa terpenuhi permintaannya bisa ditunda sampai tahun berikutnya.
Kepala disporapar Jateng, Kementrian Pariwisata, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara,Gubernur Jateng, dan Pejabat Daerah lainnya

    Acara ruwatan rambut gimbal ini dihadiri oleh Kementrian Pariwisata, Gubernur Jawa Tengah, Kepala Disporapar Jawa Tengah, Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, DPRD Jawa Tengah, dan OPD Banjarnegara. Acara yang diawali dengan sambutan Gubernur Jawa Tengah, dilanjutkan dengan jamasan, lalu acara inti yaitu prosesi pencukuran rambut gimbal.
Prosesi jamasan oleh Ibu Atiqoh, istri Gubernur Jateng.
(Sumber foto Gus wahid)

Semua anak bajang ini mempunyai permintaan masing-masing yang unik dan pada upacara ruwatan rambut gimbal ini semua permintaan anak bajang sudah dipenuhi oleh orangtuanya dan siap diberikan setelah rambut gimbalnya dicukur.
Ini nih permintaan unik anak bajang yang mengikuti prosesi ruwatan rambut gimbal tahun 2018 . Kiranya yang berumur 4 tahun, permintaan Kiranya ini cukup simpel yaitu eskrim rasa coklat, mangga dan jeruk. Wah, sederhana sekali permintaannya, tapi dia juga minta untuk dicukur rambut gimbalnya oleh Bapak Ganjar. Asikk yang nyukur pak Gubernur ya dek haha.
Proses pemotongan rambut gimbal oleh Gubernur Jateng, sesuai permintaan anak bajang
Laila Handayani berumur 6 tahun, permintaannya tablet gambar apel untuk mainan. Masih 6 tahun udah pingin mainan tablet gambar apel aja nih adeknya, jaman now ya haha. Nadidah berumur 6 tahun dengan permintaan yang cukup unik yaitu ikan lele hidup. Mungkin permintaan itu dengan maksud tujuan si adek ingin berbudidaya lele dirumahnya nanti untuk bekal usaha kelak. Auliya berumur 7 tahun ini permintaannya handphone, sepeda, baju muslim dan boneka. Semoga kelak menjadi anak sholeha ya dek hihi. Fitria umur 8 tahun dengan permintaan sepeda, bakso, wortel, burung kenari, ayam dan tempe gembus. Wah ini nih, lengkap permintaan adek satu ini dari mulai hewan, makanan, sayuran sampai ke sepeda, tapi semua terpenuhi dengan jumlah permintaan yang sesuai lho. Misa kirana berumur 5 tahun dengan permintaan 3 ekor mentog dan sepatu roda. Salwa 7 tahun yang permintaanya simpel dan unik hanya permen yupi 2 bungkus dan krupuk rambak 2 bungkus. Contoh cewek simpel anti ribet nih dek Salwa haha. Mimbaul, 6 tahun dengan permintaan sepeda pink, sepatu sekolah lengkap dengan kaos kaki. Elsa usia 9 tahun, permintaannya kambing jantan besar dan 2 roti marie besar. Wah kambing jantan besar Dieng yang bulunya klebat gemesin jadi permintaan gadis kecil ini, untuk di ternak atau di potong saat idul adha nanti ya ini? haha. Anindita berumur 6 tahun ini permintaannya sate ayam 2 tusuk, sate telur 3 tusuk dan sepeda. Permintaan yang unik disertai jumlah, jadi harus terpenuhi sesuai jumlahnya juga. Nurlaela 12 tahun, anak bajang yang usianya lebih tua diantara lainnya. Permintaannya yaitu kue bolu blackforest. Wah enak permintaanya, cukup simpel juga ya hehe. Anak bajang yang terakhir bernama Puput usia 7 tahun dengan permintaan handphone dan mercon. Wow mercon, mercon disini yang dimaksud kembang api, tapi Puput menyebutnya mercon haha.
Penyerahan permintaan anak bajang seusai pemotongan rambut gimbalnya.

    12 anak bajang tadi mempunyai permintaan masing-masing yang sesuai pilihan mereka, unik memang. Anak bajang ini memiliki rambut gimbal yang berbeda-beda, ada yang rambut gimbalnya hanya beberapa helai saja, ada yang menggumpal dan panjang, ada yang di sisi kanan saja, dan lain-lain. Anak berambut gimbal ini untuk memotong rambutnya harus melalui prosesi ruwatan rambut gimbal ini, konon katanya kalau dicukur biasa rambut gimbal akan tumbuh kembali, berbeda kalau mengikuti prosesi pencukuran rambut gimbal ini. selain menerima permintaan masing-masing anak bajang, mereka juga dapat bingkisan dari Nestle yang tentunya bikin anak bajang lebih bahagia. Gubernur Jawa Tengah, perwakilan dari Kemenpar, Bupati dan wakil bupati serta pejabat daerah lainnya pun ikut serta dalam mencukur rambut gimbal anak bajang ini.
Perwakilan dari Kementrian Pariwisata, Bapak I gusti ikut serta dalam pemotongan rambut gimbal

   Setelah proses potong rambut gimbal selesai, selanjutnya melarungkan rambut gimbal anak bajang yang sudah dicukur tadi ke Telaga Merdada, Dieng. Setelah dipotong rambut gimbal si anak bajang ini, rambut mereka akan tumbuh normal kembali layaknya anak-anak lainnya.
   Untuk yang pertama kali aku menyaksikan secara langsung ruwatan rambut gimbal di Dieng ini, rasa penasaranku tentang tradisi ini terbayarkan dan bener-bener mengesankan, jadi tahun depan semoga bisa berkesempatan menyaksikannya lagi. Aamiin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie So Makanan khas Krapyak, Pekalongan

10 kuliner khas Pekalongan yang wajib kamu coba dan pastinya bikin nagih.

Hatiku Senang, Pikiranku Tenang di Hotel Puri Asri Magelang